Entri Populer

Rabu, 13 April 2011

IBU MUDA CANTIK

Aisya adalah seorang ibu rumah tangga berwajah cantik yang berkulit putih bersih baru berusia 26 tahun. Selama 3 tahun perkawinannya mas Pradana, wanita ini telah dikaruniai sorang anak berusia 1 tahun. Selain kesibukannya sebagai ibu rumah tangga, wanita yang selalu mengenakan jilbab ini juga cukup aktif di .... demikian juga suaminya. Jilbab lebar serta jubah panjang serta kaus kaki sebagai cirinya ada padanya apabila dia keluar rumah atau bertemu laki-laki yang bukan mahromnya, sehingga mengesankan kealiman Aisya.

Sore ini, ibu muda yang alim ini kedatangan tamu seorang laki-laki yang dikenalnya sebagai rekan bisnis suaminya, sehingga terpaksa dia harus mengenakan jilbab lebarnya serta kaus kaki menutupi kakinya untuk menemuinya, karena kebetulan suaminya sedang rapat di kantor dan baru akan kembali selepas maghrib. Dengan jilbab putih yang lebar serta jubah panjang bemotif bunga kecil berwarna biru serta kaus kaki berwarna krem, Aisya menemui tamu suaminya itu bernama Hendri. Seorang laki-laki yang kerap bertamu ke rumahnya. Wajahnya tidak tampan namun tubuhnya terlihat tegap dan atletis.Usianya lebih muda dari suaminya ataupun dirinya hingga suaminya ataupun dia sendiri memanggilnya dengan sebutan dik Hendri. Sebetulnya Aisya kurang menyukai laki-laki bernama Hendri itu, karena matanya yang jalang kalau melihatnya seakan hendak menelannya bulat-bulat sehingga dia lebih suka menghindar jika Hendri datang bertamu. Namun kali ini, Aisya harus menemuinya karena Hendri ini adalah rekan bisnis suaminya, terpaksa Aisya bersikap ramah kepadanya. Memang tidak mungkin untuk menyuruh Hendri kembali, ketika suaminya tidak ada di rumah seperti ini karena jauhnya rumah tamu suaminya ini.

Akhirnya Aisya mempersilahkan Hendri menunggu di ruang tamu sedangkan dia pergi ke dapur membuatkan minum untuk tamunya tersebut. Sore ini, suasana rumah Aisya memang sangat sepi. Selain suaminya yang tidak ada di rumah, kedua anaknya pun sedang ngaji dan baru pulang menjelang maghrib nanti. Di dapur, Aisya tengah menyiapkan minuman dan makanan kecil buat tamu suaminya yang tengah menunggu di ruang tamu.

Tangan ibu muda ini tengah mengaduk gelas untuk minum tamu suaminya ketika tanpa disadarinya, laki-laki tamu suaminya yang semula menunggu di ruang tamu tamu tersebut menyelinap ke dapur menyusul Aisya. Aisya terpekik kaget, ketika dirasakannya tiba-tiba seorang lelaki memeluknya dari belakang. Wanita berjilbab lebar ini sangat kaget ketika menyadari yang emmeluknya adalah Hendri tamu suaminya yang etngah dibikinkan minuman olehnya. Aisya berupaya meronta namun tiba-tiba sebilah belati telah menempel di pipi wanita yang halus ini.Kemudian lelaki itu langsung mendekatkan mulutnya ke telinga Aisya.

"Maaf, Mbak Aisya. Mbak Aisya begitu cantik dan menggairahkan, aku harap Mbak jangan melawan atau berteriak atau belati ini akan merusak wajah ayu yang cantik ini". desis Hendri dalam membuat Aisya tak berkutik. Kilatan belati yang dibawa Hendri membuat wajah wanita berjilbab ini pucat pasi. Seumur hidupnya, baru kali ini Aisya melihat pisau belati yang terlihat sangat tajam itu sehingga membuat wanita ini lemas ketakutan. Tubuh ibu muda berjilbab yang alim ini mengejang ketika kemudian dia merasakan,kedua tangan Hendri itu menyusup ke balik jilbab lebarnya,meremas-remas lembut kedua payudaranya yang tertutup jubah dan bra. Lantas salah satu tangan lalu turun ke arah selangkangannya, meremas-remas kemaluannya dari luar jubah yang dipakainya. "Jangaan.. dik Hendrii.."desah Aisya dengan ketakutan. Namun laki- laki ini tak perduli, kedua tangannya kian bernafsu meremas-remas buah dada serta selangkangan wanita alim berusia 32 tahun ini.

Aisya menggeliat-geliat menerima remasan laki-laki yang bukan suaminya ini dalam posisi membelakangi laki-laki itu. "Jangaan.. dik Hendrii....sebentar lagi Suamiku pulang.." desah Aisya masih dengan wajah ketakutan. Hendri terpengaruh dengan kata-kata Aisya, diliriknya jam dinding yang terdapat pada dapur tersebut. dan memang selama sering bertamu di rumah ini Hendri mengetahui tak lama lagi Suami wanita yang tengah diperkosanya itu pulang dari ngaji.

Laki-laki ini mengumpat pelan sebelum kemudian, Hendri berlutut di belakang Aisya. Aisya menggigil dengan tubuh kejang ketika kemudian wanita kader ini merasakan tangan lelaki tamu suaminya itu merogoh lewat bagian bawah jubahnya, lalu menarik turun sekaligus rok dalam dan celana dalamnya. Lantas tanpa diduganya, Hendri menyingkap bagian bawah jubah birunya ke atas sampai ke pinggang. Ibu muda berjilbab lebar ini terpekik dengan wajah yang merah padam ketika menyadari bagian bawah tubuhnya kini telanjang. Sementara Hendri justru merasa takjub melihat istri rekan bisnisnya ini dalam keadaan telanjang bagian bawah tubuhnya.

Sungguh, laki-laki ini tidak pernah menyangka kalau sore ini akan melihat tubuh istri Mas Pradana yang selalu dilihatnya dalam keadaan berpakaian rapat. Pertama kali Hendri melihat Aisya, laki-laki ini memang sudah tergetar dengan kecantikan wajah wanita berkulit putih ini walaupun sebenarnya Hendri juga sudah beristri, tapi apabila dibandingkan dengan Aisya wajah istrinya nggak ada apa-apanya. Namun wanita yang selalu berpakaian rapat tertutup dengan jilbab yang lebar membuatnya segan juga karena Aisya adalah istri teman bisnisnya. Tetapi seringkalinya bertemu membuat Hendri semakin terpikat dengan kecantikan istri mas Pradana ini, bahkan walaupun Aisya memakai pakaian jubah panjang dan jilbab yang lebar, Hendri dapat membayangkan kesintalan tubuh wanita ini melalui tonjolan kemontokan buah dadanya dan kemontokan pantatnya yang terlihat.

Muka Aisya merah padam ketika diliriknya, mata Hendri masih melotot melihatnya yang setangah telanjang. Celana dalam dan rok dalam yang dipakai wanita berjilbab ini kini teronggok di bawah kakinya setelah ditarik turun oleh Hendri, sehingga wanita alim ini tidak lagi memakai celana dalam. Bentuk pinggul dan pantat wanita alim i yang sintal ini sangat jelas terlihat oleh Hendri. Belahan pantat Aisya yang telanjang terlihat sangat bulat, padat serta putih mulus tak bercacat membuat birahi laki-laki yang telah menggelegak sedari tadi kian menggelegak.Diantara belahan pantat Mufida terlihat kemaluan wanita istri rekan bisnisnya yang terlihat menggiurkan. "Mbak Aisya..Kakimu direnggangkan.

Akui ngin melihat memekmu..." kata Hendri masih sambil jongkok sambil menahan birahinya melihat bagian kehormatan istri rekan bisnisnya. Wanita ini menyerah, ia merenggangkan kakinya. Dari bawah, lelaki itu menyaksikan pemandangan indah menakjubkan. Di pangkal paha wanita berjilbab ini tumbuh rambut kemaluannya, meski tak lebat namun terlihat rapi. Hendri kagum melihat kemaluan Aisya yang begitu montok dan indah, beda sekali dengan kemaluan istrinya. "Jangaan..diik..hentikaaan...anak-anaku sebentar lagi pulang " pinta Aisya dengan suara bergetar menahan tangis. Namun Hendri seolah tak mendengarnya justru tangan lelaki itu menguakkan bongkahan pantat istri Aisya dan lidahnya mulai menyentuh anusnya.

Aisya menggeliat, tubuh ibu muda berjilbab ini mengejang ketika ia merasakan lidah lelaki itu menyusuri belahan pantatnya lantas menyusuri celah di pangkal pahanya. Dengan bernafsu Hendri menguakkan bibir kemaluan Aisya yang berwarna merah jambu dan lembab. Tubuh wanita ini mengejang hebat saat lidah lelaki itu menyeruak ke liang vaginanya. Tubuhnya bergetar ketika lidah itu menyapu klitorisnya. Semakin lama wanita berjilbab berusia 26 tahun ini tak kuasa menahan erangannya ketika bibir lelaki itu mengatup dan menyedot-nyedot klitorisnya.dan menit-menit selanjutnya Aisya semkin mengerang oleh birahi ketika Hendra seakan mengunyah-ngunyah kemaluannya.

Seumur hidupnya, Aisya belum peranh diperlakukan seperti ini walaupun oleh mas Pradana, suaminya. "Hmmm..., memekmu tambah enak saja , Mbak Aisya...." kata Hendrii itu sambil berdiri setelah puas menyantap kemaluan istri rekan bisnisnya ini,walaupun tangan kirinya terus mengucek-ngucek kelamin Aisya. "Aihhhh...eungghhhh...." Aisya mengerang dengan mata mendelik, ketika sesuatu yang besar,panjang dan panas mulai menusuk kemaluannya melalui belakang. Tubuh wanita berjilbab ini mengejang "Mmmfff...enak juga ngentot Mbak Aisya tanpa melepas bajunya....nnghhh..." kata Hendri di belakangnya sambil menggerakkan pinggangnya maju mundur dengan napas terengah-engah.Aisya dapat merasakkan penis Hendri yang kini tengah menusuk-nusuk liang kemaluannya, jauh lebih besar dan panjang dibanding penis suaminya.

Tangan kiri lelaki itu membekap pangkal paha Aisya, lalu jari tengahnya mulai menekan klitoris ibu muda berjilbab itu lantas dipilinnya dengan lembut, membuat wanita Partai Keadilan yang alim ini menggigit bibirnya. Aisya tak kuasa menahan sensasi yang menekan dari dasar kesadarannya.Wanita berjilbab lebar ini mulai mendesah, apalagi tangan kanan lelaki itu kini menyusup ke balik jubahnya, lalu ke balik cup BH-nya dan memilin-milin puting susunya yang peka... "Ayo Mbak Aisya....ahhhh...jangan bohongi dirimu sendiri...nikmati...ahh....nikmati...." Hendri itu terus memaju mundurkan penisnya yang terjepit vagina wanita muda yang alim ini.

Aisya menggeleng-gelengkan kepalanya, mencoba melawan terpaan kenikmatan di tengah tekanan rasa sakit dan malu. Tapi ia tak mampu. Aisya mendesah dan akhirnya wanita ini menjerit kecil saat ia meraih puncakkenikmatan, sesuatu yang baru pertama kali ditemuinya walaupun 6 tahun dia telah menjalani pernikahan dengan mas Pradana. Tubuh Aisya langsung lunglai, tapi lelaki di belakangnya selangkah lagi sampai ke puncak. Terus mengaduk vaginanya dengan kecepatan penuh. Lalu, dengan geraman panjang, ia menusukkan penisnya sejauh mungkin ke dalam kemaluan ibu muda berjilbab ini.Kedua tangannya mencengkeram payudara Aisya yang padat dan montok dengan kuat.

Aisya yang masih dibuai gelombang kenikmatan, kembali merasakan sensasi aneh saat bagian dalam vaginanya disembur cairan hangat mani dari penis Hendri yang terasa banyak membanjiri liang vaginanya. Aisya kembali merintih, mirip suara anak kucing, saat perlahan Hendri menarik keluar penisnya yang lunglai. Begitu gelombang kenikmatan berlalu, kesadaran kembali memenuhi ruang pikiran wanita ini. Aisya terisak dengan tangan bertumpu pada meja dapur. "Sudah, Mbak Aisya nggak usah nangis! toh mbak Aisya ikut menikmati juga, jangan ceritakan pada siapa-siapa kalau mau selamat !!" kata Hendri itu dengan tekanan keras sambil membenahi celanannya. Aisya diam saja, harga dirinya sebagai seorang istri dan wanita hancur.

Wanita itu baru merapikan pakaiannya yang awut-awutan ketika, ketika dilihatanya Hendri telah pergi dari dapur dan beberapa saat kemudian tanpa berpamitan, terdengar suara mobil Hendri berlalu meninggalkan halaman rumahnya. Mufida terisak menyesali nasib yang menimpanya, namun dia juga merasa malu betapa dia ikut menikmati ketika tamu suaminya itu memperkosanya, namun segera air mata yang menghiasi wajahnya buru-buru dihapusnya saat didengar suara suaminya pulang

1 komentar:

  1. Betway Archives - The Irish Bookie - worrione.com
    The Bookie: Betway. Betway 바카라 사이트 · Betway Sportsbook. Betway Betting · Betway. Betway kadangpintar Mobile Sportsbook. Betway 메리트 카지노 쿠폰 Sportsbook. Betway

    BalasHapus